Kamis, 16 November 2017

Berusaha Untuk Melangkah di Setiap Tulisan


Saat ini aku sedang mulai memberanikan diri untuk memposting tulisanku. Aku sedang berusaha untuk membuat tulisan yang baik. Salah satu impian terbesarku adalah ingin menerbitkan buku sendiri yang dapat menginspirasi banyak orang. Tetapi untuk mewujudkannya memerlukan proses yang panjang. Butuh kesabaran dan keistiqomahan di setiap fasenya.

Sebenarnya dari kecil aku sudah suka mengarang cerita. Apalagi jika harus menuliskan tentang pengalamanku, aku sangat suka sehingga menuliskannya cukup panjang. Tulisan yang panjang itu karena kata-kataku yang berbelit-belit. Menyenangkan memang jika harus menuliskan ceritaku sendiri.

Mungkin itu karena aku tergolong anak yang sangat pendiam sehingga aku lebih suka bercerita melalui tulisan daripada bercerita secara langsung. Memiliki sifat yang pendiam, pemalu, penakut serta tertutup merupakan sifat yang tidak baik. Karena sifat tersebut membuatku tidak maju. Sedih rasanya memiliki sifat-sifat itu, tetapi aku terus berusaha untuk lebih berani menunjukkan diri.

Saat ini usiaku akan menginjak dua puluh tahun, tetapi belum ada karya yang bermanfaat yang kubuat. Aku menyesal karena banyak waktuku yang terbuang sia-sia. Salah satu penyebabnya adalah karena faktor kemalasan.

Kemalasan dapat menghancurkan segalanya. Apalagi semenjak ada sosial media, pekerjaanku adalah men-stalking akun orang terutama orang yang sedang disukai. Aneh, tetapi itu sudah menjadi kebiasaanku sejak memiliki akun twitter.

Selalu saja ingin tahu tentang dia, dia, dan dia. Aku ingin mencari tahu semua tentangnya. Inginkan berhenti mencari tahu tetapi terkadang keinginan untuk men-stalking akunnya tetap ada.

Kembali lagi pada kemalasanku ini. Megapa aku bisa malas? Kenapa masih malas? Malas itu sifat yang buruk tapi kenapa masih malas terus? Mungkin karena malas sudah menjadi kebiasaanku. Kebiasaan yang sangat tidak baik.

Apalagi aku orang yang moody-an. Mudah sedih dan mudah menyerah jika ada hal yang terjadi tidak sesuai harapan. Hal itu membuatku susah dalam menyemangati diri sendiri. Yah, siapa lagi yang menyemangati kalau bukan diri sendiri? Karena motivasi yang terhebat adalah dari diri kita sendiri.

Memiliki kemampuan menulis yang baik bukanlah berasal dari bakat. Tetapi berasal dari proses melatih kemampuan menulis secara konsisten. Yang disertai dengan kerja keras serta pantang menyerah dalam melaluinya. Dengan melatih kemampuan menulis secara konsisten, maka kita akan terus belajar untuk memperbaiki tulisan kita setiap harinya.

Selain itu, kemampuan menulis dapat terasah dengan banyak membaca buku. Bacalah buku sebanyak mungkin agar wawasan kita semakin bertambah. Dua hal yang sederhana untuk dilakukan tetapi butuh perjuangan agar dapat menjalaninya dengan konsisten.

Menulis merupakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh semua orang. Menulis memiliki banyak sekali manfaat. Menulis dapat menjadi pengingat bagi diri kita sendiri. Pengingat akan berbagai peristiwa yang kita alami.

Selain sebagai pengingat untuk diri kita sendiri, nilai lebih dalam manfaat menulis adalah apabila tulisan kita dapat menginspirasi orang yang membacanya.
“Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang dapat membahagiakanmu di akhirat nanti.” - Ali bin Abi Thalib - 
Ilustrasi (Sumber: http://nurulghaidatsaniwiratami.tumblr.com)
Berusaha menjadi lebih baik dari aku yang dulu merupakan sesuatu yang terus kuusahakan. Menjadi pribadi yang lebih baik untuk diri sendiri dan terlebih lagi untuk-Nya. Semua yang kita lakukan akan sia-sia saja jika hanya bertujuan untuk dunia saja. Maka lakukanlah segala sesuatu hanya untuk mengharapkan ridho-Nya agar menjadi berkah dan bernilai ibadah.

3 komentar:

  1. Tetap istiqomah menulis ya.. Semoga semakin berkibar karya lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. InsyaAllah kak. Semoga kakak juga diistiqomahkan menulis ya

      Hapus
  2. Tetap istiqomah menulis ya.. Semoga semakin berkibar karya lainnya

    BalasHapus