Senin, 13 November 2017

Ujian Sakit Ini adalah Cara Allah Menegurku



Kehidupan ini memang penuh dengan misteri. Terkadang kejadian yang tak diduga terjadi. Mungkin hari ini kita bisa tertawa riang tetapi mungkin esok kita bisa saja bersedih.

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Apapun yang terjadi semuanya telah diatur di Lauhul Mahfudz sekitar 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan semesta alam.

Terkadang apa yang kita alami terselip suatu teguran dari Allah. Teguran itu diberikan melalui berbagai macam bentuk. Salah satunya yaitu teguran melalui ujian yang diberikan.

Bicara tentang ujian memang takkan pernah ada habisnya. Karena setiap manusia pasti akan diberikan ujian sesuai dengan kesanggupannya. Allah menguji karena menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya.

Alhamdulillah sampai detik ini aku masih diberi kesempatan untuk bernafas. Di usiaku yang hampir menginjak usia dua puluh tahun ini, sudah banyak ujian yang kualami.

Aku pernah diuji dengan ujian sakit yang cukup parah ketika kelas 8 SMP. Jujur saat itu aku tak kuat menghadapinya. Aku hanya bisa menangis meratapinya.

Saat itu aku tak dapat menerima kenyataan yang terjadi. Mengapa aku menderita penyakit ini? Penyakit ini seharusnya tidak diderita oleh anak kelas 8 SMP sepertiku.

Pada akhirnya aku menyalahkan takdir-Nya. Aku merasa Dia begitu tega padaku dan tak pernah menyayangiku. Aku pun merasa kalau hidupku tak pernah ada gunanya karena selalu saja merepotkan.

Lalu untuk apa aku dilahirkan ke dunia ini? Yang ada di pikiranku saat itu adalah lebih baik aku mati saja.

Astaghfirullah, kenapa aku bisa berpikiran seperti itu? Tetapi itulah kenyataan yang terjadi. Dulu aku memang belum begitu paham akan maksud ujian sakit ini.

Saat itu perlahan aku mulai mencoba untuk menerimanya. Akhirnya aku pun berusaha untuk melaksanakan sholat lima waktu. Sebelumnya sholatku selalu bolong-bolong.

Aku tahu kalau sholat adalah kewajiban, tetapi saat itu rasanya sulit sekali melaksanakan sholat lima waktu. Mungkin aku paling banyak sampai sholat tiga waktu saja.

Ternyata dengan ujian sakit ini, aku dapat membiasakan diri untuk sholat lima waktu. Karena melalui sholat aku bisa berdoa untuk memohon diberikan kesembuhan dan kekuatan.

Setelah dua tahun berlalu, aku pun baru menyadari ternyata bentuk cinta Allah padaku adalah melalui ujian sakit ini. Allah memberikanku ujian sakit ini agar semua dosaku terhapus.

Sebagaimana sabda Rasulullah,
“Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersama dengan dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah menginginkan kebaikan untukku. Dia ingin agar aku tidak terus-menerus hidup dalam kemaksiatan. Ujian sakit ini menyadarkanku bahwa ini adalah cara indah Allah untuk menegurku agar aku tidak terlena akan kehidupan dunia yang sementara.

Ilustrasi (sumber: rumaysho.com)



--- Cara Indah Allah Menegur Hamba ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar