Saat ini aku sedang mulai memberanikan diri untuk
memposting tulisanku. Aku sedang berusaha untuk membuat tulisan yang baik.
Salah satu impian terbesarku adalah ingin menerbitkan buku sendiri yang dapat
menginspirasi banyak orang. Tetapi untuk mewujudkannya memerlukan proses yang
panjang. Butuh kesabaran dan keistiqomahan di setiap fasenya.
Sebenarnya dari kecil aku sudah suka mengarang cerita. Apalagi jika harus menuliskan tentang pengalamanku, aku sangat suka sehingga menuliskannya cukup panjang. Tulisan yang panjang itu karena kata-kataku yang berbelit-belit. Menyenangkan memang jika harus menuliskan ceritaku sendiri.
Mungkin itu karena aku tergolong anak yang sangat pendiam
sehingga aku lebih suka bercerita melalui tulisan daripada bercerita secara
langsung. Memiliki sifat yang pendiam, pemalu, penakut serta tertutup merupakan
sifat yang tidak baik. Karena sifat tersebut membuatku tidak maju. Sedih
rasanya memiliki sifat-sifat itu, tetapi aku terus berusaha untuk lebih berani
menunjukkan diri.
Saat ini usiaku akan menginjak dua puluh tahun, tetapi
belum ada karya yang bermanfaat yang kubuat. Aku menyesal karena banyak waktuku
yang terbuang sia-sia. Salah satu penyebabnya adalah karena faktor kemalasan.
Kemalasan dapat menghancurkan segalanya. Apalagi semenjak
ada sosial media, pekerjaanku adalah men-stalking akun orang terutama orang
yang sedang disukai. Aneh, tetapi itu sudah menjadi kebiasaanku sejak memiliki
akun twitter.
Selalu saja ingin tahu tentang dia, dia, dan dia. Aku
ingin mencari tahu semua tentangnya. Inginkan berhenti mencari tahu tetapi
terkadang keinginan untuk men-stalking akunnya tetap ada.
Kembali lagi pada kemalasanku ini. Megapa aku bisa malas?
Kenapa masih malas? Malas itu sifat yang buruk tapi kenapa masih malas terus?
Mungkin karena malas sudah menjadi kebiasaanku. Kebiasaan yang sangat tidak
baik.
Apalagi aku orang yang moody-an. Mudah sedih dan mudah
menyerah jika ada hal yang terjadi tidak sesuai harapan. Hal itu membuatku
susah dalam menyemangati diri sendiri. Yah, siapa lagi yang menyemangati kalau
bukan diri sendiri? Karena motivasi yang terhebat adalah dari diri kita
sendiri.
Memiliki kemampuan menulis yang baik bukanlah berasal
dari bakat. Tetapi berasal dari proses melatih kemampuan menulis secara konsisten.
Yang disertai dengan kerja keras serta pantang menyerah dalam melaluinya.
Dengan melatih kemampuan menulis secara konsisten, maka kita akan terus belajar
untuk memperbaiki tulisan kita setiap harinya.
Selain itu, kemampuan menulis dapat terasah dengan banyak
membaca buku. Bacalah buku sebanyak mungkin agar wawasan kita semakin
bertambah. Dua hal yang sederhana untuk dilakukan tetapi butuh perjuangan agar
dapat menjalaninya dengan konsisten.
Menulis merupakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh semua
orang. Menulis memiliki banyak sekali manfaat. Menulis dapat menjadi pengingat
bagi diri kita sendiri. Pengingat akan berbagai peristiwa yang kita alami.
Selain sebagai pengingat untuk diri kita sendiri, nilai
lebih dalam manfaat menulis adalah apabila tulisan kita dapat menginspirasi
orang yang membacanya.
“Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang dapat membahagiakanmu di akhirat nanti.” - Ali bin Abi Thalib -
![]() |
Ilustrasi (Sumber: http://nurulghaidatsaniwiratami.tumblr.com) |
Tetap istiqomah menulis ya.. Semoga semakin berkibar karya lainnya
BalasHapusAamiin. InsyaAllah kak. Semoga kakak juga diistiqomahkan menulis ya
HapusTetap istiqomah menulis ya.. Semoga semakin berkibar karya lainnya
BalasHapus